Apakah Anak Boleh Minum Kopi?

18.48 Unknown 0 Comments

Kopi identik dengan orang dewasa. Seperti bapak-bapak selalu minum kopi. Tapi apakah kopi boleh diminum oleh anak kecil?

Baca Juga : Wajib Tau… Kopi Bisa Mengurangi Peradangan akibat Obesitas

Efek Kopi Pada Orang Dewasa

Takaran kopi yang sama tidak memberikan efek yang sama pada setiap orang yang meminumnya. Ada orang yang sensitif terhadap kopi, baru minum kopi sedikit langsung tidak bisa tidur. Namun sebaliknya, ada juga orang yang banyak minum kopi tapi tetap saja gambar tertidur.

Meminum kopi menimbulkan efek langsung sebelum satu jam. Pada yang sensitif meminum kopi mungkin efeknya akan mendebarkan jantung. Bagi yang tidak sensitif pada kopi mungkin jantungnya tidak berdebar seperti orang yang sensitif meminum kopi. Rasa segar, rasa tenang, rasa cemerlang bisa diberikan oleh secangkir kopi. Dan orang bisa menjadi ngantuk dan lesu lemah bila belum meminum kopi.

Karena ada tuntutan badan untuk minta minum kopi lagi, maka minum kopi juga tergolong ketagihan. Berbeda dengan ketagihan candu atau zat sejenisnya, orang tidak sampai menderita fisiknya bila berhenti minum kopi.

Efek lepas kopi (withdrawal) bisa terjadi berupa nyeri kepala, gelisah, kehilangan konsentrasi, mengantuk, susah tidur, gangguan lambung dan persendian bila dalam 12-24 jam tidak minum kopi. Puncak gangguan terjadi bila tidak minum kopi selama 48 jam.

Namun sifat kopi mudah ditoleransi. Takaran yang sama untuk waktu yang lama memberikan efek yang lebih kecil dibanding sebelumnya. Itu makanya bagi yang sudah menyandu kopi, terus menerus menambah takaran minum kopinya. Secangkir kopi lama-lama menjadi tak cukup lagi. Makin sering dan lama minum kopi, makin naik toleransi terhadap kopi.

Efek peredam mengantuk kopi tercapai pada takaran 400 miligram kafein. Secangkir kopi memberikan sekitar 300-400 miligram kafein. Namun di sisi lain, kopi bisa menaikkan tekanan darah dan berpengaruh terhadap pembuluh darah otak.

Efek Kopi Pada Anak



Efek kopi pada anak sama saja dengan yang terjadi pada orang dewasa. Tidak ada yang salah dengan kopi sebetulnya. Namun sebagaimana zat-zat stimulansia terhadap otak, kalau tidak mau menimbulkan ketagihan, sebaiknya tidak dimulai minum kopi. Begitu kopi sudah menyandu, maka keluhan tidak nyaman akan muncul bila minum kopi dihentikan.

Tanpa sadar anak-anak terpengaruh oleh zat yang sama dengan yang dikandung kopi, seperti teh dan cola. Lain dari itu begitu banyak merk minuman yang dijajakan di sekolah, apakah yang tergolong "energy drink" atau "smart drink", yang punya pengaruh yang sama dengan kopi juga.

Dalam dunia kedokteran, kafein sering ditambahkan dalam racikan obat atau obat paten karena efek sinergiknya. Misal obat peredam rasa nyeri acap dicampurkan dengan kafein agar memberikan efek yang lebih menguatkan. Termasuk bila dokter memandang perlu memayungi efek mengantuk suatu obat dengan memberikan sedikit kafein.

Efek tidak menyehatkan dari minuman sejenis kopi (adverse effect) adalah bahwa minum kopi untuk waktu lama pada anak bisa menimbulkan keadaan hiperaktif (hyperactivity) akibat pengaruh kafein.

Disebut-sebut bahwa kopi dipakai juga untuk anak dengan kondisi ADHD, yang cenderung kehilangan kemampuan berkonsentrasi dan sangat aktif. Padahal kopi (kafein) bukan obat untuk kondisi itu.

Jadi kopi sebetulnya tidak membuat anak menjadi bodoh atau membahayakan kesehatannya, maupun membuatnya lebih cerdas. Membiasakan anak minum kopi akan menimbulkan akibat buruk yang sama seperti yang dialami orangtuanya yang peminum kopiĆ³tidak kurang tidak lebih.

0 komentar: