Orang Pertama di Dunia Yang menemukan Kopi

22.29 Unknown 0 Comments

Orang Pertaman di Dunia Yang menemukan Kopi

Sudah sejak lama kopi digamari masyarakat dunia. Minuman yang satu ini memiliki penggemar yang sangat banyak sekali. Karena rasanya yang nikmat dan memiliki banyak manfaat.

Namun tahukah kalian siapa penemu kopi pertama didunia? Dia adalah seorang penggembala kambing bernama Khalid. Khalid menemukan kopi secara tidak sengaja. Kambing-kambingnya memakan biji kopi dan tidak terdidur setelah matahari tenggelam. Kambingnya selalu melompat-lompat setiap kali memakan biji-bijian dari suatu tanaman yang sekarang dinamakan dengan tanaman kopi.

Setelah ditemukan oleh Khalid, biji kopi mulai menyebar di sekitar Benua Afrika pada tahun 800 sebelum masehi. Orang jaman dahulu mengkonsumsi biji kopi yang dicampur dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh.

PERKEMBANGAN KOPI DI ARAB

Kopi dibawa ke Arab oleh seorang bernama Syekh Omar pada abad ke-11 bangsa Arab yang memiliki peradaban yang lebih maju dari pada bangsa afrika pada saat itu, tidak hanya merebus biji kopi tetapi juga direbus dan diambil sarinya. 

Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama Islam pada saat itu hingga mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania, dan India. 

Sampai abad ke15 seluruh produksi kopi masih dikuasai arab. Namun pada masa ini belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena bangsa Arab selalu mengekspor biji kopi yang tidak subur. Hal ini menyebabkan seorang peziarah India bernama Baba Budan berhasil membawa biji kopi fertil keluar dari Mekkah dan menumbuhkannya di berbagai daerah di luar Arab.

PENYEBARAN KOPI KE SELURUH DUNIA

Negara Eropa yang pertama kali membawa kopi masuk ke Venezia adalah orang orang dari Itali (1615). Mereka mendapat pasokan biji kopi dari Turki. Berita kehadiran kopi di Italia kemudia menyebar keseluruh eropa. HIngga Belanda menjadi negara Eropa pertama yang berhasil membudidayakannya pada tahun 1616.


Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran. Pada saat itu, Indonesia masih merupakan negara jajahan Kolonial Belanda. Di sini Belanda membuka perkebunan kopi di Pulau Jawa dan menjual hasilnya ke Eropa. Penanaman kopi oleh Belanda sukses besar dan Amsterdam menjadi pusat perdagangan kopi se-Eropa hingga abad ke-18.

Pada sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis Louis XIV menerima sumbangan pohon kopi dari Belanda sebagai pelengkap koleksinya di Jardin des Plantes. Pada saat yang sama, seorang angkatan laut bernama Gabriel Mathieu di Clieu ingin membawa sebagian dari pohon tersebut untuk dibawa ke Martinique. Akan tetapi, hal tersebut ditolak oleh Louis XIV dan sebagai balasannya, ia memimpin sejumlah pasukan untuk menyelinap masuk ke dalam Jardin des Plantes untuk mencuri tanaman kopi. Keberhasilan Gabriel Mathieu di Clieu membawa tanaman kopi ke Martinique merupakan suatu pencapaian yang sangat besar. Hal ini dikarenakan budidaya tanaman kopi di sana cukup baik. Hanya dalam kurun waktu 50 tahun, telah terdapat kurang lebih 18 juta pohon kopi dengan varietas yang beragam. Progeni inilah yang menjadi salah satu sumber dari kekayaan jenis kopi di dunia.

Pada tahun 1727, pemerintah Brazil berinisiatif untuk menurunkan harga pasaran kopi di daerahnya, karena pada saat itu kopi masih dijual dengan harga tinggi dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan elit. Oleh karena itu, pemerintah Brazil mengirimkan agen khusus, Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta, untuk menyelinap masuk ke Perancis dan membawa pulang beberapa bibit kopi. Perkebunan kopi di Perancis memiliki penjagaan yang sangat ketat sehingga hal tersebut tidak memungkinkan. Palheta pun mencari jalan lain dengan cara mendekati istri gubernur. Sebagai hasil kerja kerasnya, ia membawa pulang sebuah ember berisi penuh bunga kopi yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan malam. Dari pucuk-pucuk inilah bangsa Brazil berhasil membudidayakan kopi dalam skala yang sangat besar. Pada abad ke-19, Brazil, panen raya kopi. Keadaan ini menyebabkan harga kopi turun drastis dan kopi pun tidak lagi di konsumsi oleh kalangan elit tetapi sudah bisa dinikmati oleh semua kalangan.


0 komentar: